Selasa, 03 November 2020

Hakikat Santri

Hakikat Santri

Nama yang tak asing bagi telinga warga nusantara, nama yang selalu di abadikan dalam sejarah, dengan jasannya negara ini memiliki hak kemerdekaan dengan semestinnya. Nama yang selalu eksis setiap zamannya, setiap eksistensi yang ditinggali santri memberikan sebuah revolusi dan kebijaksanaannya pada setiap insan.

"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni)"

Namun, pada kenyataannya kadang santri suka di pandang kurang baik, sebab sekarang maraknya sistem sekolah barat yang lebih mereka harapkan dibanding pesantren yang terbilang awam atau kurang perubahan, dibanding dengan sekolah itu mereka memiliki dogma materialis yang mereka harapkan. Ah sudahlah setiap manusia memiliki perspektif berbeda beda, kita tidak memiliki kuasa atas hal tersebut. Santri sangatlah memiliki banyak positif, terutama dalam bidang pendidikan yang walaupun terbilang sangat awam, namum dengannya itu bisa mencetak generasi-generasi yamg sukses dan gemilanh, di sebuah penjara suci yang bernama Pesantren dan Asrama, seorang santri di didik dan di bina sebaik mungkin. Santri..., Santri yang bermakna orang yang serius, keseriusan inilah yang menjadikan mereka serius dalam berbagai ilmu dam akan paham agama, santri berasal dari kata Sastri yang artinya paham agama dan sastra, sebab inilah seorang santri dalam dalam belajar selalu dari berbagai macam bidang dan agama, seorang multi talent dan seorang santri sangat bergairah akan ilmu umum dan keagamaan lainnya.

"Santri berasal dari bahasa India yaitu kata Sastri, yang artinya yang paham agama dan sastra"

Santri didik mandiri jadi bukan saja intelektual saja yang dipelajari dan dimiliki santri, namun kepribadian yang mandiri dan berani terhadap apapun. Santri itu berlatih hidup dalam kesulitan dan kesabaran, supaya hal tersebut bisa menjadikannya siap dalam menghadapi kehidupan luar. Adapun sebuah etika, inilah yang harus dimiliki seorang muslim, seorang santri pasti memiliki etika ini, akhlak yang hebat dan baik, kerendahan hati, kesopanan dan berbakti terhadap sesama manusia, karena ilmu dan didikan dari para asatidz dan asatidzah lah yang membangun karakter mereka itu.

"Sebuah Ilmu tanpa akhlak kering, sebaliknya akhlak tanpa ilmu hambar".

Kadang santri santri zaman sekarang mereka sudah lupa akan hakikat kesantriannya, mereka banyak termakan budaya dan dogma dogma barat yang menjadikan kesantrian mereka hanyalah sebuah identitas saja, perlu lagi penekanan dan membawa mereka lagi terhadap kesantrian mereka yang sesungguhnya. Sebab tadi seorang santri harus memberikan kemaslahatan dan kebermanfaatan terhadap semua. Timbulnya budaya budaya asing dan mencampurkannya kepada agama inilah yang harus di rubah dan diperbaiki karena budaya tidak bisa mencampuri agama, maka kembalikanlah kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah.

Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (QS. An-Nisa’: 59)

Hakikat Santri

Hakikat   Santri Nama yang tak asing bagi telinga warga nusantara, nama yang selalu di abadikan dalam sejarah, dengan jasannya negara ini me...